Kisah haru pendiri Whatsapp, Jan Koum dari gelandangan menjadi Miliarder
WhatsApp merupakan aplikasi chat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengguna WhatsApp saat ini sudah mencapai 1 Miliar lebih. Artinya lebih dari 1/7 penduduk bumi menggunakan aplikasi WhatsApp. Dan tahukah kalau pendiri WhatsApp merupakan seorang gelandangan saat ia kecil.
Bio singkat Jan Koum
terlahir di pelosok kota Kiev, Ukraina. Terlahir tepat pada tanggal
24 Februari 1976. Anggota keluarganya merupakan seorang Yahudi. Ayahnya
merupakan seorang manajer konstruksi bangunan, sementara ibunya
merupakan seorang ibu rumah tangga biasa.
Pindah ke Amerika
Pada saat Jan kecil, kondisi politik di Ukraina sedang
memanans. Gerakan Anti Yahudi kala itu semakin meningkat dan mendeskriminasi
minoritas Yahudi di Ukraina. Keadaan
tersebut memaksa Jan, neneknya dan ibunya pindah ke Amerika pada tahun 1990.
Hal yang disayangkan adalah ayahnya tidak ikut pergi ke
Amerika. Sehingga ayahnya tetap di
Ukraina yang waktu itu sedang mengalami krisis politik. Jan jarang melakukan
komunikasi dengan Ayahnya, hal ini karena menghindari sadapan telefon dari
pemerintah Ukraina.
Menjadi gelandangan di negeri Paman Sam
Sesampainya di Amerika Serikat, Jan Koum Bersama dengan keluarganya tidak memiliki apa-apa. Namun kelebihannya adalah Jan sudah bisa berbahasa Inggris sedari awal. Sehingga untuk berkomunikasi dengan orang Amerika sana tidak ada hambatan sama sekali.
Kekurangannya adalah dia dan keluarganya tidak memiliki
uang. Kondisi itu membuatnya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk
memenuhi kebutuhannya, Jan dan keluargannya mengandalkan bantuan pemerintah.
Untuk tidur Jan menggunakan fasilitas umum, seperti bangku
taman dan juga trotoar yang dingin. Alas yang digunakan untuk tidur hanya koran
dan kardus bekas. Masa-masa itu menjadi masa sulit dan menyedihkan baginya.
Teringat bagaimana Jan memanjatkan doa pada Tuhan agar diberikan nasib yang
lebih baik.
Dikenal sebagai anak yang nakal
Kemampuan Bahasa Inggris Jan memang bagus, sehingga Jan
masuk SMA di Amerika. Di sekolahnya ia
dikenal sebagai anak yang nakal dan Bengal. Pekerjaannya hampir setiap hari berkelahi
dengan teman seangkatannya.
Kehidupan yang keras membuatnya susah untuk menyesuaikan
diri dan sering salah paham. Meski dikenal sebagai anak yang nakal, Jan
memiliki kelebihan. Yaitu kemampuan matematika dan pemrograman dilluar
rata-rata anak lain.
Berhasil masuk Kuliah dan bekerja di Yahoo.com
Nama Yahoo.com dahulu merupakan search engine yang ternama.
Bahkan nama Yahoo.com melebihi nama Google.com . kala itu (tahun 1990-an). Sebelum bekerja di Yahoo, Jan Koum diterima
diperguruan tinggi bernama San Jose
University
Untuk memenuhi biaya dan kebutuhan kuliah. Jan Koum harus
bekerja sebagai penguji sistem computer di Ernst & Young. Namun kuliahnya di San Jose University tidak
sampai lulus. Jan memilih Drop Out dan bekerja serta mengembangkan kemampuannya.
Jan Koum menghabiskan waktu 7 tahun bekerja di Yahoo.com.
Hingga pada tahun 2007, Jan Koum dan rekannya mundur dari Yahoo.com . Dan
menghabiskan waktu di Amerika Selatan selama satu tahun lebih.
Menciptakan WhatsApp
Sekembalinya dari Amerika Selatan. Jan Koum mendaftar ke
perusahaan milik Mark Zuckersberg, yaitu Facebook. Namun sayangnya lamaran Jan
ditolak dan memaksa Jan berpikir untuk melakukan apa dimasa berikutnya.
Jan meliht trend Apple iPhone kala itu. Terlintas dibenak
pikirannya bahwa kedepan akan banyak pengguna iPhone . Dan terpikir untuk
membuat aplikasi chat khusus. Pada tahun 2009 Jan Koum Bersama rekannya Igor
membuat aplikasi Whatsapp.
Whatsapp kala itu berbasis di California, Amerika Serikat.
Di tahun awal-awal pengguna WhatsApp jumlahnya sedikit. Jan Koum sempat
meragukan kemampuannya. Namun atas rekan-rekannya, Jan Koum terdorong untuk
mengembangkan aplikasi yang ia buat,
Mendapatkan dana dari Investor
Investor pertamanya adalah karyawan Yahoo.com. Pada saat itu terkumpul 250 ribu USD, yang mana memiliki nilai besar kala itu. Jumlah pengguna Whatsapp pada tahun 2010 ada 250.000 orang pengguna. Seiring berjalannya waktu banyak yang yakin langkah WhatsApp.
Investor kedua datang dari pihak yang berbeda. Sequoia Capital menyuntikan dana awal 8 Juta.
Dengan suntikan dana 8 juta dollar itu, WhatsApp menjadi 20 Aplikasi paling
populer di App Store. Tak tanggung-tanggung
dana investasi dari Sequia Capital turun lagi. Nilainya fantastis yaitu sebesar
50 Juta USD. Aplikasi WhatsApp melambung hingga 1.5 Miliar USD. Pengguna WA
dalam kurun waktu 4 tahun dari 2009 hingga 2013 mencapai 200 juta pengguna.
Peningkatan yang drastic
Jan Koum menjadi orang miliarder
WhatsApp pada akhirnya berakhir dengan dibeli oleh Facebook. Namun Jan Koum tetap memiliki saham WhatsApp. Saat ini kekayaan milik Jan Koum mencapai 109 Triliun Rupiah. Dan masuk 100 orang terkaya di Amerika Serikat.
Kisahnya begitu inspiratif. Ketika Jan Koum berhasil menjadi
miliarder, dia kembali ketempat dia tidur di trotoar. Dan menangis seketika
mengingat perjuangannya kala itu. Ingatannya mengabur ketika dirinya pindah
dari Ukraina. Saat ini Jan Koum diusia 40 tahun berhasil menjadi Miliarder dengan
kekayaan yang tidak akan habis sampai 12 keturunan.