5 Kekurangan menjadi digital nomad
Penamorf - Digital nomad adalah salah satu pekerjaan yang saat ini semakin marak. Bebebrapa waktu yang lalu admin membuat artikel tentang pengertian digital nomad dan juga destinasi favorit digital nomad. Nah kali ini admin akan membuat artikel tentang kekurangan menjadi digital nomad.
Apa betul pekerjaan digital nomad itu ada kekurangannya? Setiap pekerjaan itu ada saja kekurangannya kok. Menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) juga punya resiko sendiri. Kalau bicara kelebihan seorang digital nomad, memang mereka mempunyai fleksibilitas yang tinggi.
Berikut ini adalah kekurangan menjadi seorang digital nomad :
1. Internet harus lancar
Seperti yang kita tahu kalau menjadi seorang digital nomad wajib hukumnya konek dengan internet. Dengan internet maka bisa mencari proyek, komunikasi dengan klien, membuat portofolio, hingga transaksi juga menggunakan internet.
Sayangnya tidak semua daerah yang memiliki koneksi internet yang bagus. Kalau memutuskan menjadi digital nomad, pastikan tempat tujuan memiliki koneksi internet yang bagus. Selain koneksi, ada juga masalah teknis lainnya. Misalkan mengenai provider internet yang akan dipilih
2. Pandangan negatif masyarakat
Masyarakat indonesia memiliki pandangan tentang pekerjaan. Biasanya harus kerja di kantor atau minimal menjadi karyawan tetap di pabrik. Terus apa jadinya kalau menjadi digital nomad? masyarakat awam tahunya menjadi pengangguran.
Pengangguran yang tidak punya pekerjaan tetap. Hobinya jalan-jalan, kerjanya didepan laptop mulu. Lebih baik jangan hiraukan, nanti capek sendiri. Tunggu saja, nanti ada waktunya bekerja tidak harus ngantor. Bisa kerja dimana saja.
3. Rentan Kesepian
Kesepian adalah sebuah penyakit yang sering menjangkiti orang-orang yang hidup di jaman modern. Menurut beberapa penelitan rasa sepi bisa menyebabkan depresi dan juga resiko kematiann yang tinggi.
Sebagai digital nomad, mereka dituntut untuk terbiasa berkomunikasi secara daring. Bagi orang yang tidak terbiasa komunikasi daring pasti akan merasa tidak nyaman. Makanya harus siap-siap dengan kondisi kesepian, karena sosialisasi bagi para digital nomad semakin berkurang.
4. Penghasilan tidak terjamin
Menjadi digital nomad jangan disamakan dengan PNS. Penghasilan seorang PNS atau karyawan tetap disuatu perusahaan pasti stabil. Artinya ada jaminan penghasilan sampai tua nanti. Lain ceritanya dengan seorang digital nomad, mereka pasti tidak punya penghasilan tetap.
Penghasilan mereka mengandalkan proyek yang akan dikerjakan. Penghasilan mereka sudah pasti besar tapi belum tentu memiliki proyek setiap saat.
5. Kendala mengatur waktu
Tantangan dari seorang digital nomad adalah mengatur waktu. Saking memiliki fleksibilitas yang tinggi, kadang seorang digital nomad lupa mengatur waktu. Misalnya waktu mencari klien, waktu menyelesaikan, dan lain-lain. Intinya digital nomad harus bisa mengatur waktunya sendiri