5 Resiko investasi Bitcoin
Penamorf - Beberapa waktu lalu admin membahas soal aplikasi Luno. Kalau kalian belum membacanya, silahkan baca review aplikasi Luno. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi cryptocurrency. Bahasa mudahnya aplikasi yang digunakan untuk membeli Bitcoin.
Kenapa Bitcoin menjadi icon cryptocurrency ? Karena Bitcoin merupakan mata uang digital yang saat ini memiliki nilai tinggi. Padahal masih banyak sekali mata uang digital selain Bitcoin. Ada Ethereum, Doge, Ripple dan lain-lain.
Bitcoin pada tahun 2013 memiliki harga dibawah Rp. 5.000.000. Dan sekarnag nilai dari Bitcoin lebih dari 600 juta. Hebat sekali bukan, angka tersebut merupakan angka yang sangat fantastis. Terus apa resiko dari investasi Bitcoin? Ini dia pembahasannya :
1. Terlalu Fluktuatif
Bitcoin dinilai menjadi mata uang yang fluktuatif. Coba bayangkan, misalkan hari ini nilainya 1 BTC setara dengan Rp. 600 juta. Ada dua kemungkinan, minggu depan naik menjadi 700 juta atau turun menjadi 500 jutaan.
Investasi BTC memang harus sabar dan tidak boleh terburu-buru. Apalagi menginginkan hasil yang besar. Tunggu 10 tahun lagi, mungkin nilainya 2 kali lipat dari sekarang. Intinya rajin nabung BTC juga.
2. Rentan kejahatan cyber
Kemanan Bitcoin memang sering diragukan. Alasannya Bitcoin tidak terikat dengan institusi keuangan manapun. Alhasil tidak ada peraturan perundang-undangan yang mengikat untuk mengurus kasus-kasus peretasan Bitcoin.
Untuk menghindari ini, telitilah platfrom yang akan digunakan sebelum membeli Bitcoin. Kalau bisa carilah platfrom yang harga biaya adminnya lebih miring.
3. Tidak ada aturan pemerintah
Bitcoin dan semua sistem cryptocurrency memang sengaja diciptakan untuk menghindari sistem bank. Dengan begitu wajar jika tidak ada aturan pemerintah yang melindungi dan mendukung ekosistem bitcoin. Tidak adanya aturan pemerintah menjadi bumerang sendiri.
Bitcoin tidak mengenal pajak. Yang menjadikan BTC dan cryptocurrency lainnya menarik untuk menjadi produk investasi. Tapi tidak tahu kedepannya bagaimana, bisa saja BTC akan menjadi saingan berat dari uang kartal.
4. Gampang rugi
Bitcoin merupakan mata uang digital. Dibandingkan dengan mata uang asing lainnya yang bisa digunakan untuk investasi. Bitcoin memiliki nilai yang gampang naik dan gampang turun. Berhati-hatilah ketika mau investasi, apalagi saat harganya sedang naik-naiknya.
Saat harga sedang tinggi, usahakan jangan terpacu untuk membeli. Karena bisa saja satu jam kemudian harga turun drastis. Biarkan turun, tunggu harganya rendah serendah-rendahnya.
5. Bukan investasi yang direkomendasikan
Karena sifatnya yang terlalu fluktuatif melebihi saham. Cryptocurrency bukanlah hal yang direkomendasikan oleh para manajer investasi. Kenapa? Bagi orang umum, crypto cukup riskan. Bisa membuat kantong tiba-tiba tipis. Bagi yang tidak menyukai resiko besar. Mending membeli reksadana saja.
Kalau mau yang lebih aman lagi, bisa saja emas atau tanah. Biasanya orang maunya yang pasti-pasti saja. Daripada uang terkuras. Oh ya admin punya aplikasi rekomendasi, untuk membeli reksedana bisa menggunakan Bibit.