5 Hal yang membuatmu gagal SNMPTN
Penamorf - Halo sobat Pena! Bagaimana kabarmu? Semoga dalam keadaan sehat dan tentunya dalam lindungan Tuhan. Kali ini admin Pena akan membahas SNMPTN. Dari jaman admin masih duduk dibangku SMA, SNMPTN sendiri cukup unik.
Bagi yang belum tau apa itu SNMPTN. SNMPTN merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jadi SNMPTN merupakan salah satu gerbang untuk menjadi mahasiswa di PTN.
Berbeda dengan Ujian Mandiri atau UTBK, SNMPTN ini sifatnya menggunakan nilai raport. Jadi punya kelebihan yaitu tidak perlu yang namanya test. Dan sayangnya SNMPTN ini bagaikan tebak-tebak buah manggis. Artinya tidak ada yang tau pasti.
Banyak pelajar diluar sana yang berharap masuk PTN melalui SNMPTN. Sampai mereka lupa untuk mempersiapkan UTBK. Kira-kira apa yang membuat gagal SNMPTN? Ini dia jawabannya :
1. Rata-rata nilai raport
Parameter SNMPTN sendiri salah satunya adalah rata-rata nilai raport. Rata-rata nilai raport tersebut diambil persemester. Beberapa orang menyarankan grafik rata-rata dari kelas 10 sampai kelas 12 naik terus tanpa ada penurunan.
Alasannya karena menunjukan suatu progress atau peningkatan dari waktu ke waktu. Seperti yang kita ketahui banyak pelajar tidak memperhatikan nilainya saat menjelang kelulusan. Padahal itu penting lo untuk SNMPTN
2. Asal Sekolah
Apakah asal sekolah menentukan keberhasilan SNMPTN? Jawabannya adalah iya. Kenapa? Karena ada pengaruh dari alumni sekolah. Jadi tak heran bila ada SMA tertentu yang diterima dalam jumlah banyak di suatu kampus lewat SNMPTN.
Ada kemungkinan pihak kampus percaya bahwa alumni dari beberapa SMA memiliki kualitas yang bagus. Jadi pelajar dari sekolah tersebut mendapat jatah kursi yang banyak.
3. Nilai beberapa mata pelajaran
Mari kita bermain logika saja. Jurusan kedokteran pasti ada kemungkinan mengutamakan nilai Fisika, Biologi, Matematika, Kimia daripada nilai seni budaya, atau muatan lokal lain. Ini masih asumsi admin Pena saja, tapi menurut admin hal ini logis.
Jadi di beberapa jurusan bisa saja mengutamakan nilai pelajaran tertentu. Yang mana mata pelajaran tersebut berkaitan dengan jurusan di kampus.
4. Tidak atur strategi
SNMPTN merupakan jalur masuk kampus terketat dibanding SBMPTN dan jalur Mandiri. Jadi yang paling utama adalah pandai mengatur strategi. Karena bersaing dengan ribuan orang demi satu bangku di suatu jurusan.
Tentu harus bisa menangkap peluang. Dari kasus tidak mengatur strategi SNMPTN ini, banyak kasus yang nilai rerata tertinggi di sekolah tidak diterima jalur SNMPTN. Yang dibawahnya malah keterima
5. Terlalu optimis
Terlalu optimis bisa jadi bumerang juga lo. Optimis pada jurusan tertentu meskipun nilai tinggi belum pasti juga diterima. Parameter SNMPTN ini tergantung kampusnya masing-masing. Jadi tidak ada yang tau pasti.
Kamu boleh saja daftar SNMPTN. Tapi jangan lupa persiapkan UTBK untuk SBMPTN. Untuk kemungkinan terburuk kalau kamu tidak diterima dan tidak mau ke univ swasta. Sekian dan Terimakasih, semoga bermanfaat