Penamorf - Halo sobat Pena! Bagaimana kabar? Kali ini admin Pena akan membahas startup bernama WeWork.
WeWork merupakan startup asal Amerika Serikat yang didirikan oleh pensiunan Angkatan Laut Israel bernama Adam Neumman pada tahun 2010.
Kenalan dengan WeWork
Startup biasanya menyediakan layanan jasa. Dan begitu juga startup WeWork, WeWork menyediakan coworking space atau kantor untuk startup atau freelancer yang membutuhkan tempat kerja.
Strategi WeWork memang cukup canggih. Bayangkan bisa menyewakan space kantor dengan harga cukup terjangkau yaitu 200-800 USD per bulan di kota besar.
Selain itu juga memberikan penyewaan fasilitas mulai dari furniture, peralatan kantor, bahkan wifi juga disediakan WeWork.
Apakah WeWork hanya mengincar startup? Jawabannya tidak. Bagi siapapun yang butuh ruangan kerja. Bahkan kelas Yoga juga bisa sewa ruangan menggunakan WeWork.
Berjayanya WeWork
We Work dikabarkan pernah menjadi startup dengan valuasi terbsesar di dunia dibawah Didi Chuxing, Uber, dan startup Tiongkok lain.
Nilai valuasinya pernah menyentuh 47 Miliar USD, setara dengan 600 Triliun . Dan sempat juga mengembangkan bisnis real estate yaitu sewa apartemen.
Dana tersebut merupakan hasil dari investor yang memberikan modal jor-joran jumlahnya. Sebut saja seperti Softbank,
Tantangan WeWork
Tantangan WeWork sendiri cukup besar. Meskipun dana yang didapat cukup besar dari investor, mereka pada akhirnya turun nilai valuasinya. Yang tadinya 47 Miliar USD menjadi 6 Miliar USD.
Kejadian tersebut akibat dari bakar uang yang menyewakan space kantor dengan harga murah. Selain itu WeWork juga mengalami dampak akibat dari pandemi covid-19.
Pandemi Covid mengubah budaya kerja dari WFO atau kerja dikantor menjadi WFH atau kerja dari rumah. Otomatis sewa space untuk kerja jauh berkurang.
Kesalahan CEO
Gaya hidup sang founder yang merangkap jadi CEO juga dikabarkan menjadi salah satu penyebab kenapa WeWork mengalami penurunan valuasi yang cukup parah.
1. Membuat fasilitas kerja yang over value
WeWork memiliki kantor di Amerika Serikat. Setelah investor berdatangan menanamkan modal, dilansir melalui laman Youtube/coldfussion, sang CEO membuat kolam renang ombak di kantor.
2. Membeli apartemen
CEO WeWork dikabarkan membeli beberapa unit apartement di kawasan Manhattan dengan total yang dihabiskan lebih dari US$35 Juta
3. Membeli Rumah Elit
Selain membeli apartemen, mantan AL Israel ini juga membeli beberapa rumah elit. Total rumah tersebut yang dibeli mencapai US$ 10 Juta.
4. Hobi Liburan
Jalan-jalan atau travelling memang hak siapapun. Namun menggunakan uang perusahaan untuk liburan mewah bukanlah hal yang dibenarkan.
CEO WeWork dikabarkan sering liburan mewah ke berbagai negara seperti Bahama, Hongkong, Jepang, dll.
WeWork sampai saat ini masih berdiri. Semenjak kasus WeWork, banyak investor yang berhati-hati untuk berinvestasi.
Dilihat dari dua sisi, sobat Pena bisa belajar. Sebagai investor harus tau instrumen yang akan menjadi tempat untuk menanamkan modal. Sebagai pemilik usaha, dana investor harus dikelola baik-baik.