Penamorf - Konsep hidup mindfulness seringkali diangkat akhir-akhir ini. Mulai dari mindfull eating, mindful living, bahkan mindful breathing untuk meditasi juga ada loh!
Terus bagaimana dengan mindfulness financial? Apakah ada pengelolaan keuangan yang berlandaskan mindfulness atau kesadaran?
Jawabannya jelas ada. Di Jepang ada juga teknik menabung mindfulness, namanya adalah Kakeibo. Kakeibo muncul pada tahun 1975.
Kali ini admin Pena akan membahas tentang mengelola keuangan secara mindfulness. Bagaimana cara mengelola keuangan mindfulness? Berikut adalah detailnya :
1. Jangan buru-buru alokasi ini-itu, ambil jeda!
Konsep mengelola keuangan dengan mindfulness adalah tidak langsung mengalokasi penghasilan ke berbagai post.
Alangkah baiknya ambil jeda terlebih dahulu. Lihat apakah strategi investasi bulan lalu masih bekerja atau tidak. Intip mana post keuangan yang kurang atau malah kelebihan.
2. Buat tujuan finansial dan strategi yang jelas
Tujuan finansial setidaknya dibagi bagi. Menjadi dua yaitu tujuan pendek dan tujuang jangka panjang. Atau bisa juga dibagi tiga dengan menambahkan tujuan jangka menengah.
Tujuan jangka pendek misalnya membayar dp rumah pertama, membeli saham bluechip, atau bisa juga membeli gadget untuk kepentingan bisnis.
Bagaimana dengan tujuan jangka panjang? Tujuan jangka panjang juga wajib dicicil secara bertahap. Tentunya mempertimbangkan perhitungan dan strategi supaya cepat tercapai.
3. Buat Diary Keuangan
Selain tujuan keuangan dan strateginya, jangan lupa buat diary keuangan. Diari keuangan disini berisi mengenai seberapa puas dalam mengelola keuangan.
Bisa juga berisi dengan budgeting yang diterapkan ke beberapa pos. Sebut saja seperti pos konsumsi, pos investasi, dana darurat, dan lain-lain.
4. Berhenti kaitkan emosi dengan konsumsi
Admin pena sendiri sedikit bingung. Ketika di era sekarang stress itu wajib self healing. Tidak ada salahnya memang.
Tapi kalau self healingnya harus ngopi cantik atau beli barang branded itu salah. Pelampiasan emosi tertekan atau stress tidak harus beli itu-ini kok.
Bisa dilakukan dengan hal positif seperti baca buku self improvement, olahraga, atau hal-hal yang murah lainnya.
5. Bersyukur
Seberapa besar incommu, ingat harus disyukuri. Karena itu juga hasil kerja kerasmu yang dilakukan secara konsisten.
Dengan bersyukur setidaknya tidak dibebani rasa tidak cukup atau tamak. Selain itu kamu juga bisa fokus pada perencanaan keuangan di waktu selanjutnya.