7 Alasan kenapa si kaya tetap kaya
Penamorf - Kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin di beberapa negara semakin melebar. Di Indonesia juga begitu, si kaya semakin kaya dan si miskin juga semakin miskin.
Fenomena ini semakin gamblang setelah terjadinya pandemi Covid-19. Pengangguran meningkat, angka putus sekolah juga bertambah.
Terjadinya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin menjadi PR besar pemerintah. Pemerintah berupaya dengan berbagai bantuan sosial.
Selain itu untuk mengatasi masalah pengangguran, ada juga kartu PraKerja yang diadakan oleh salah satu kementerian.
Lalu bila dilihat dari sisi kalangan atas (si kaya) yang berprofesi sebagai pengusaha. Mereka semakin bertambah kaya. Kira-kira apa alasannya? Ini dia jawabannya :
1. Si Kaya Memanfaatkan Waktunya
Orang kaya tahu bahwasanya untuk mendapatkan kekayaannya pasti membutuhkan usaha yang cukup besar. Dimana usaha tersebut sudah pasti memerlukan waktu yang tidak sedikit. Maka dari itu orang kaya pasti memanfaatkan waktu untuk melakukan usaha demi mencapai kekayaaannya.
Bagaimana dengan si miskin? Si miskin juga pasti berusaha. Sayangnya yang membuat si miskin stuck adalah dalam usahanya kerap kali bermalas-malasan.
2. Orang Kaya memiliki aset dan memanfaatkannya
Di dunia ini orang kaya juga bekerja. Bedanya dengan orang biasa adalah, orang kaya tidak hanya bekerja keras.
Mereka melakukan kombinasi kerja keras dan kerja cerdas. Kerja cerdasnya orang kaya sudah pasti tidak membiarkan aset mereka diam.
Orang kaya membuat aset mereka selalu bekerja. Caranya adalah dengan berinvestasi di berbagai aset instrumen.
3. Orang Kaya pandai melihat peluang
Salah satu hal yang membuat orang kaya tetap kaya adalah orang kaya selalu melihat adanya peluang dalam kondisi apapun.
Dengan jeli melihat suatu peluang, orang kaya tidak memberikan ruang yang cukup besar pada rasa takut gagal atau takut pada suatu rintangan.
4. Orang kaya investasi pada networking
Bukan hanya asetnya saja yang bekerja, orang kaya juga melakukan investasi dalam sebuah koneksi yang mereka bangun.
Koneksi tersebut sudah jelas bisa menghasilkan peluang lebih besar. Koneksi sesama pengusaha, koneksi dengan pegawai atau karyawan, koneksi dengan investor, atau koneksi dengan yayasan amal.
Mereka sebagai orang kaya benar-benar investasi pada networking.
5. Bermimpi besar dan mewujudkannya
Orang kaya berani bermimpi besar. Orang miskin juga sama berani bermimpi besar. Yang membedakan adalah orang kaya mewujudkannya dengan memanfaatkan privileg yang ada.
Kebanyakan orang kaya bermimpi tidak hanya ingin kaya. Tetapi lebih ke membantu sesama. Misalkan membantu membuka lowongan pekerjaan sebanyak x loker.
Dimana goalnya bukan sekedar cuan dan cuan. Tetapi menyerap pengangguran.
6. Orang Kaya sudah tau mana aset dan mana liabilitas
Salah satu pelajaran hidup dalam buku Rich Dad Poor Dad adalah orang kaya sudah bisa membedakan mana aset dan mana liabilitas.
Aset bagi orang kaya adalah sesuatu yang menghasilkan uang. Sedangkan liabilitas adalah sesuatu yang justru mengurangi uang.
Pada dasarnya semudah itu untuk membedakan aset dan liabilitas. Bagaimana dengan properti? Properti yang menghasilkan uang bisa disebut aset, sebaliknya maka disebut liabilitas.
7. Literasi Finansial yang tinggi
Orang kaya tidak pernah menutup diri dari ilmu dunia finansial. Literasi finansial itu bukan sesuatu yang diajarkan di sekolah, jadi orang kaya ini belajar dari mentor atau pengalaman mereka.
Orang kaya tidak sungkan mengeluarkan biaya untuk meningkatkan literasi finansial. Makannya yang kaya semakin kaya.
Bagi kamu yang ingin meningkatkan literasi finansial. Kamu bisa banget gabung komunitas OneAset
.
Unduh aplikasi OneAset > Lakukan Login/Daftar dengan No.Hp > Aktifkan fitur komunitas dengan kode 7RM6.