Penamorf - Crowdfunding, sebuah model investasi yang katanya mendorong penuh perkembangan bisnis di Indonesia. Kira-kira legit ngga sih? Untungnya kira-kira berapa persen? Apakah menjanjikan?
Setelah ramai dengan investasi P2P Lending, beberapa waktu ini juga bermunculan platform investasi crowdfunding.
Sebenarnya hypenya si crow ga terlalu terasa si! Admin Pena kenalnya juga karena salah satu pembicara yang terkenal di Instagram dan Youtube yaitu Mardigu Wowiek.
Pak Mardigu ini merupakan pendiri platform equity crowdfunding yang bernama Santara. Cukup terkenal memang si Santara ini, lagi-lagi berkat foundernya wkwkwk. But it's ok lah!
Apa itu Crowdfunding ?
Crowdfunding adalah suatu Urun dana pada suatu entitas bisnis, dimana pendanaan tersebut berasal dari sekelompok orang yang bergabung di platform.
Crowdfunding dalam sejarahnya mulai ada sejak tahun 1700-an. Yang mana istilah crowdfunding mulai populer pada tahun 2006.
Tapi jangan samakan ya dengan P2P Lending produktif. Keduanya memang sama-sama memberikan modal untuk perusahaan atau UMKM, cuma sistemnya beda!
Jenis-jenis Crowdfunding
Tadinya admin Pena pikir cuma ada 1 jenis crowdfunding yaitu equity crowdfunding. Macam platform Santara atau LandX gitu.
Apa aja si jenis-jenis crowdfunding itu?
A. Donation Crowdfunding
Namanya donasi, jangan ngarep dengan return atau imbal hasil. Artinya ya sama saja seperti hibah dana.
Sifatnya sukarela, tidak memaksa, dan biasanya merupakan donasi sosial. Dimana digunakan untuk kegiatan penanggulangan bencana, atau program sosial lainnya.
B. Equity Crowdfunding
Equity crowdfunding merupakan jenis crowdfunding yang cukup populer di Indonesia. Santara dan LandX menggunakan jenis crowdfunding yang satu ini.
Acuannya adalah adanya equitas yang menawarkan keuntungan antara investor dan pemilik bisnis. Sama seperti produk saham, keuntungan terbagi secara equal (kedua belah pihak)
Biasanya investor akan memiliki kepimilikan saham dan juga dividen yang dibagikan oleh pemilik bisnis.
C. Reward Crowdfunding
Bila Equity crowdfunding memberikan investornya saham dan dividen. Terus Donation Crowdfunding tidak memberikan return dan dilandaskan rasa sukarela. Maka Reward Crowdfunding beda lagi.
Sesuai dengan namanya, Reward. Maka investor akan mendapatkan hadiah dalam bentuk apapun oleh entitas bisnis yang dimodali.
Entah itu voucher, emas, barang elektronik, dan reward lainnya.
Keuntungan investasi Equity Crowdfunding bagi investor
Karena di Indonesia kebanyakan menggunakan sistem Equity Crowfunding, maka pembahasannya ya keuntungan jenis equity crowdfunding.
1. Membantu UMKM dalam mengembangkan bisnis
Rata-rata yang membutuhkan modal disini adalah para UMKM. Kalau admin lihat di platform seperti Santara dan LandX, mayoritas usaha yang bergerak dibidang F&B dan konsumsi lain.
Mereka membutuhkan modal sudah pasti untuk memperbesar bisnisnya supaya bisa mendapat keuntungan semaksimal mungkin.
2. Mendapatkan dividen
Investor selain akan memiliki saham perusahaan, juga akan mendapatkan keuntungan berupa dividen. Hebatnya lagi di beberapa platform ada yang menawarkan keuntungan dividen setiap 6 bulan sekali.
Kekurangan investasi Equity Crowdfunding untuk investor
Kekurangan dari investasi Equity Crowdfunding tentunya ada. Jadi sebelum investasi crowdfunding jangan tergiur dengan marketing ya!
Pahami dulu keuntungan dan kekurangan, cara kerjanya, dan pengalaman investor lain yang sudah pernah investasi di platform equity crowdfunding.
1. Beberapa bisnis yang butuh modal belum settle
Yap ini adalah fakta nyata! Equity Crowdfunding yang platformnya ada di Playstore dan diawasi OJK, faktanya belum memfilter bisnis yang bergabung secara spesifik.
Beberapa bisnis yang butuh modal, marketnya belum terbentuk secara tetap. Hasilnya investor jelas dirugikan.
2. Dividen bisa telat
Informasi mengenai dividen bisa beda. Ya itu yang admin tangkap di komentar ig platform Equity Crowdfunding milik Mardigu.
Banyak yang mengeluh karena divden tidak sesuai jadwal dan juga besarannya (persentase) beda. Tapi tidak semua bisnis yang di platform membagikan dividen telat ya! Beberapa saja
3. Laporan keuangan tidak lengkap
Yap ini hasil yang admin tangkap di salah satu video Youtube. Kalau gak salah channel "Yusuf Bicara Investasi"
Mas Yusuf ini mengeluhkan kalau platform Equity Crowdfunding rata-rata hanya menyantumkan laporan laba rugi.
Padahal perlu laporan arus kas dan juga laporan neraca keuangan. Supaya bisa menganalisa jalannya bisnis sebelum mau investasi.
Pendapat admin Pena soal investasi Crowdfunding
Sebenarnya bagus si konsepnya! Beneran bisa membantu UMKM untuk berkembang, keren banget! Tapi ada tapinya
Bisnis itu ada risiko kok! Yakin dah. Kalau mau untung di crowdfunding ya harus paham bisnisnya gimana.
Sayangnya si laporan keuangan di platform yang ada sampai saat ini belum lengkap. Jadi mikir-mikir lagi! Ditambah banyak komplain di komentar akun IG. jadi untuk saat ini belum ada minat si untuk invest di crowdfunding.
Gabung komunitas finansial OneAset yuk ! Klik link berikut : Daftar OneAset. Dan jangan lupa aktifkan fitur komunitas dengan kode 7RM6!