Penamorf - Halo sobat Pena! Salah satu tokoh dibalik gaya hidup minimalis yang terkenal adalah Marie Kondo.
Perempuan asal Jepang tersebut terkenal karena buku tulisannya yang berjudul "The Life Changing Magic of Tidying Up" yang terbit pada tahun 2011.
Buku tersebut mengupas bagaimana hidup akan lebih tertata setelah merapikan barang-barang yang ada disekitar kita.
Apakah hanya itu saja?
Buku tersebut cukup menghibur, namun dibeberapa penyampainnya cukup serius dan penuh makna. Marie Kondo mengatakan bahwa penataan benda mati juga memiliki dampak pada level mentalitas dan spiritualitas.
Berikut ini adalah 10 tips hidup minimalis ala Marie Kondo :
1. Rapikan barang yang dibutuhkan dari yang tidak dipakai lagi secara satu per satu
Pernah gak si kalau saat niat beres-beres di waktu weekend kadang sudah merasa capek duluan. Bukan karena malas, tapi karena saking banyaknya yang harus dirapikan.
Mbak Marie Kondo ternyata punya tips ampuh loh untuk mengatasi rasa capek duluan sebelum beberes. Jadi beliau menyarankan membereskan satu barang dulu.
Pilih yang barangnya sedikit, lalu bereskan. Misal minggu pertama bulan ini, fokus merapikan buku-buku. Buku yang masih dibaca bisa di-keep. Buku yang sudah tidak dibaca bisa dihibahkan atau dijual kembali.
2. Tempatkan barang pada tempatnya
Siapa nih yang sering kelupaan naruh barang? Selain bikin kita bingung, kadang juga menguras emosi loh. Apalagi kalau kepepet atau lagi butuh.
Usahakan kamu beri space untuk menempatkan barang-barang yang penting. Misal tempat untuk skincare diletakan ditempat sendiri. Jangan digabung dengan rak-rak yang isinya buku.
3. Jangan pakai ulang wadah penyimpanan
Punya sepatu sekaligus boxnya? Punya baju sekaligus paperbagnya? Ya beberapa wadah itu memang bisa dikumpulkan kembali entah untuk digunakan atau hanya sekedar koleksi.
Tapi Marie Kondo tidak merekomendasikan hal itu. Menurutnya ketika barang dipakai, ya sudah barang itu diletakan pada tempatnya.
Sepatu diletakan pada rak sepatu, pakaian ditempatkan pada almari, dan benda lainnya pada tempatnya
4. Buang jauh-jauh pemikiran : "nanti jika aku perlu.."
Tidak tau kenapa pemikiran "mending disimpan, nanti kalau perlu kan bisa dipakai lagi" sudah jadi kebiasaan banyak orang.
Dalam hal ini, Marie Kondo menekankan bahwa pentingnya kehati-hatian dalam menyortir barang. Ambilah barang-barang yang masih dianggap penting, sisanya yang tidak dipakai boleh dijual lagi atau dibuang.
5. Biasakan mengeluarkan barang-barang dari tas setelah digunakan
Kebiasaan menyimpan barang di tas berhari-hari juga tidak baik loh. Mungkin atas dasar takut ketinggalan disaat buru-buru, atau sayang bila tertinggal.
Tapi bisa jadi loh! barang yang disimpan lama-lama di tas ternyata tidak ada gunanya. Malah bisa jadi sampah. Sebut saja seperti nota, struk pembayaran, dan barang lainnya.
6. Buang sikap konsumerisme dengan membeli sesuai kebutuhan
Di era sekarang godaan untuk belanja memang luar biasa ya! Mulai dari promo marketplace tanggal kembar atau iklan barang di sosmed yang menggiurkan.
Teknologi memata-matai privasi penggunanya untuk kepentingan penjualan produk. Nah untuk mengatasi hal tersebut, penting banget menggunakan kesadaran diri.
Caranya adalah dengan membatasi untuk tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan. Ingat beli banyak barang juga makan banyak tempat akhirnya.
7. Siapkan dompet kecil buat si-receh
Uang koin memang saat ini masih digunakan. Meskipun beli ini itu bisa dilakukan secara daring, tapi kehadiran si-receh memang tidak bisa dihindarkan.
Kalau kita ke minimarket, pasti ada saja kembalian berupa koin receh. Menurut Marie Kondo, alangkah baiknya kita mengumpulkan receh-receh ini.
Gunakan dompet kecil untuk tempat si-receh. Nanti bisa dikumpulkan didalam celengan atau botol. Kedepannya bisa ditukar di bank. Kan lumayan.
8. Gunakan barang sampai habis
Barang-barang konsumsi yang sering kali dipakai sampai tidak habis sebut saja seperti parfum, skincare, pasta gigi.
Belum habis langsung dibuang, atau malah dikoleksi seperti botol parfum. Prinsip minimalis adalah barang yang dikonsumsi tidak dibuang atau terbuang sia-sia. Jadi habisi dulu, baru beli yang baru.
9. Pindahkan barang ketempat yang lebih ringkas
Beberapa barang yang dibeli memang memiliki kemasan yang ribet atau makan banyak tempat. Untuk mengatasinya, letakan di kemasan yang lebih ringkas.
Misalkan membeli detergen. Bila isinya tidak dipindahkan, maka akan memakan banyak tempat. Untuk mengakalinya, bisa gunakan botol bekas minuman kemasan satu liter.
10. Manfaatkan barang yang ada dari pada beli lagi.
Beberapa barang memang bisa direfill. Sebut saja seperti pena, kadang beberapa jenis pena menyediakan refill tintanya.
Hal sekecil itu lumayan bisa menghemat pengeluaran. Daripada beli pena baru, mending beli refillannya saja.
Atau bisa juga membeli totebag untuk belanja. Dari pada beli terus dapat sampah plastik, mending gunakan totebag sebagai wadah.
Itu dia tips hidup minimalis ala Marie Kondo. Beliau ini merupakan ahlinya merapikan barang. Sampai saat ini menjadi konsultan merapikan barang di Jepang. Bagi kamu yang tertarik tentang Marie Kondo, bisa ke channel Youtubenya : Marie Kondo.