Penamorf - Gaya hidup minimalis merupakan gaya hidup yang tidak berlebihan dalam mengonsumsi barang. Yang artinya hanya membeli barang sesuai dengan kebutuhan saja.
Di era saat ini justru banyak yang menerapkan gaya hidup materialistis, ketimbang gaya hidup minimalis.
Gaya hidup materialistis merupakan gaya hidup yang menekankan kepemilikan barang secara kuantitas.
Punya baju branded yang buanyak, sneaker numpuk di rak, dan beberapa barang yang pada dasarnya hanya sebatas "punya" tapi jarang digunakan.
Tau gak si? Menurut Marie Kondo (pakar kerapian) barang yang tidak digunakan hanya akan membuat kita pusing karena memakan banyak ruang.
Untuk mengatasi barang yang menumpuk dan tidak berguna, caranya adalah dengan decluttering. Nah dalam pembahasan kali ini, mari pahami lebih dalam mengenai decluttering.
Apa itu Decluttering ?
Dilansir dari cekaja.com, decluttering adalah sebuah istilah untuk menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan dan hanya menyimpan barang-barang yang dibutuhkan.
Proses decluttering memang akan membutuhkan banyak tenaga. Apalagi bila kamu tipikal pembelanja impulsif.
Tips Decluttering untuk si-minimalis pemula yang bisa kamu coba :
1A) Tentukan jenis barangnya
Opsi untuk memulai decluttering bisa dimulai dengan menentukan barangnya. Coba ingat, lihat, dan carilah jenis barang yang paling berantakan di rumahmu.
Apakah perkakas rumah berantakan tersebar di gudang? Apakah buku terlalu banyak menumpuk? Atau baju-baju? Atau bahkan skincare?
Pilih satu jenis barang yang akan kamu decclutering.
1B) Tentukan dari tempatnya
Opsi lain untuk memulai decluttering selain dari jenis barangnya bisa juga dari tempatnya. Kamu boleh memilih tempat yang menurutmu paling berantakan.
Apakah dapur? kamar tidur? ruang tamu? kamar mandi? Pilih tempatnya terlebih dahulu. Misalkan di ruang tamu, karena ada banyak buku yang tidak dibaca, kamu bisa pilih tempat itu.
2. Ambil kotak kardus
Setelah menentukan tempat atau jenis barang yang akan di-decluttering, selanjutnya siapkan kotak kardus.
Jumlahnya minimal ada 3 yang masing-masing memiliki fungsinya. 1 kardus untuk barang yang dibuang, 1 kardus untuk barang yang masih penting, 1 kardus untuk barang yang bisa didonasikan atau ditahan.
3. Pilih barang penting
Ambil kotak, lalu jajarkanlah barang yang akan di rapikan. Kamu bebas mau membariskan barang di lantai atau meja.
Coba tanyakan kepada dirimu sendiri. Mana barang yang paling penting, valuable, dan juga masih ingin kamu pakai.
Masukan barang-barang itu ke kotak yang ditulis "masih digunakan".
4. Pilih yang masih bisa diperatahankan / didonasikan
Setelah memilih barang yang penting (masih digunakan). Sekarang pilih barang yang masih bisa dipertahankan.
Dipertahankan disini maksudnya adalah masih baik fungsinya, masih bagus, tapi jarang digunakan.
Barang yang seperti itu boleh dipertahankan dalam waktu 3 bulan. Masukan barang yang akan dipertahankan ke kotak yang dinamai "Maybe Box"
Setelah lebih dari 3 bulan, barang tyang masih sering dipakai bisa masuk ke barang yang digunakan. Sedangkan yang tidak digunakan dalam 3 bulan itu bisa didonasikan atau dijual di marketplace barang bekas.
5. Barang sisanya harus diapakan?
Setelah memilih barang yang penting dan barang yang masuk maybe box. Barang sisanya sudah pasti barang yang tidak digunakan.
Kamu boleh banget membuang barang sisanya karena tidak digunakan. Tapi akan lebih bijak lagi kalau barang yang tidak digunakan itu bisa memberikan value kepadamu.
Hmm misalkan didaur ulang atau dijual ke tukang rongsok (pengepul barang bekas)
6. Bijak membeli barang
Membeli barang diluar kebutuhan pokok memang harus bijak. Jangan karena berkedok self reward, apa yang diinginkan asal beli saja. Tanpa mempertimbangkan fungsinya dan juga tanpa mempertimbangkan budget.
Setelah decclutering akan ada beberapa space yang kosong. Nah space kosong ini jangan dijadikan alasan untuk membeli barang baru.
7. Decluttering rutin
Lakukan decluttering secara rutin minimal 1 kali dalam satu bulan. Kamu bisa melakukannya saat weekend.