5 Tantangan bekerja di bidang Digital Marketing
Penamorf - Bekerja di bidang Digital Marketing merupakan salah satu pekerjaan yang saat ini cukup legit. Digital marketing memiliki persentasi demand yang cukup tinggi di Indonesia. hal ini terjadi karena penetrasi internet di Indonesia juga sama tingginya.
Kenapa bisa dibilang tinggi?
Pengguna berbagai platform internet dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Mulai dari sosial media, e-commerce, transaksi online, dan masih banyak lagi yang menunjukan kenaikan dari waktu ke waktu.
Apa itu Digital Marketing ?
Digital Marketing adalah salah satu pekerjaan yang bertujuan untuk melakukan pemasaran secara daring melalui berbagai platform. Mulai dari sosial media seperti Instagram, TikTok, Facebook, E-commerce, iklan google, web, community.
Pengertian Digital Marketer
Digital Marketer adalah orang yang bekerja di bidang digital marketing. Seorang digital marketer bisa memilih pekerjaan yang lebih spesifik di bidang digital marketing. Misalkan sosial media specaialist, SEO Specialist, Ads Specialist, dan masih banyak lagi.
Dimana seorang digital marketer bekerja?
Digital marketer bisa bekerja di perusahaan terbuka. Tergantung posisi apa yang dibutuhkan, entah itu SEO Specialist, coppywriter, dll.
Selain di perusahaan terbuka, digital marketer juga bisa bekerja sebagai freelancer. Memang bekerja sebagai freelancer harus rajin mencari klien di awal karir sebagai freelance.
Digital marketer juga bisa bekerja di perusahaan digital marketing agency. Yang mana benar-benar berisikan orang-orang yang bekerja full di bidang digital marketing.
Tantangan bekerja di bidang Digital Marketing
Setiap pekerjaan pada dasarnya memiliki tantangan dan benefitnya sendiri. Digital marketer yang duduk di depan laptop atau pc sebenarnya juga ada hal yang menantang dan memberikan preasure sendiri.
Berikut adalah tantangan bekerja di bidang Digital Marketing :
1. Menghadapi klien yang hobi revisi
Seorang digital marketer pastinya akan menjalankan campaign yang merupakan hasil brief dari seorang klien.
Sayangnya tidak semua klien itu bisa diajak kerja sama dengan baik. Biasanya ada saja complain yang kerap kali menimbulkan percikan konflik.
2. Pinter-pinter nyari trafic
Trafic yang menghasilkan leads dalam jumlah banyak adalah salah satu indikator keberhasilan dalam menjalankan campaign.
Trafic bisa didapatkan dengan berbagai macam cara. Tergantung keinginan klien. Mulai dari sosial media, komunitas, paid ads, SEO, KOL, dan masih banyak lagi.
3. Menghemat budget
Budget marketing itu terbatas. Biasanya seorang digital marketer dituntut untuk memenuhi target leads dengan budget yang terbatas.
Digital marketer diwajibkan untuk membuat laporan terkait dengan metric . Mulai dari return of investment, conversion rate, dan masih banyak lagi.
Pembuatan laporan tersebut berfungsi untuk mengkontrol budget yang dikeluarkan.
4. Market baru
Klien digital marketer pasti berbeda bedea. Baik dari sisi bisnisnya, profil bisnisnya, hingga target marketnya juga beda.
Sebagai seorang digital marketer sudah pasti menghadapi klien yang beda. Atau meski dikontrak pada perusahaan tertentu pasti menjalankan campaign yang berbeda pula.
Dan target market harus dipelajari lagi. Lebih detail mulai dari gender, usia, hobi, dan masih banyak lagi. Ketika target market sesuai, maka tingkat konversi juga tinggi.
5. Memilah risiko
Digital marketing pada dasarnya memiliki beragam risiko. Yang mana risiko tersebut harus dipelajari, dan dipilih.
Mengingat marketing digital biasanya harus melihat risiko pada suatu trend, strategi yang akan digunakan, dan masih banyak lagi.
Nah itu dia 5 tantangan bekerja di bidang Digital Marketing. Bagaimana apakah kamu tertarik menjadi seorang digital marketer.