Penamorf - KOL atau Influencer merupakan pekerjaan yang saat ini cukup terkenal mengingat mereka dibutuhkan oleh brand dalam menjalankan marketing perusahaan.
KOL atau influencer bisanya menggunakan beberapa platform sekaligus. Jadi tidak terpatok pada satu sosial media saja.
KOL atau Influencer memiliki harga yang ditentukan berdasarkan rate card. Yang mana rate card sendiri memiliki perhitungannya tergantung platform yang digunakan, engagement, dan lain-lain.
Biasanya suatu brand akan mengajak KOL atau Influencer untuk bekerjasama. Dan bentuk kerjasama seorang KOL atau Influencer itu beda-beda.
Berikut adalah jenis-jenis kerjasama KOL atau Influencer :
1. Sponsored Content
Sponsored Content adalah salah satu teknik promosi yang dilakukan oleh suatu brand dengan menggandeng KOL atau influencer, yang mana KOL / Influencer membuat konten format tertentu.
Format yang dimaksud adalah feed IG, video reels, video TikTok, atau konten video Youtube sekaligus. Biasanya benefit yang didapat oleh seorang KOL atau influencer adalah mendapat produk / jasa secara cuma-cuma dan juga mendapatkan uang.
Bagi brand sendiri bakal mendapatkan konversi dan brand awareness yang meningkat.
2. Affiliate Marketing
Salah satu jenis teknik marketing yang cukup jitu dalam meningkatkan penjualan adalah affiliate marketing .
Saat ini kita semua tahu bahwa program affiliate marketing sedang naik daun di platform TikTok dan beberapa e-commerce.
Cara kerja affiliate marketing adalah ketika seseorang mereferensikan suatu produk dan ketika produk tersebut terjual maka orang tersebut akan mendapatkan komisi penjualan.
Biasanya KOL atau Influencer akan mendapatkan kode referal atau link referal yang nanti dibagikan kepada audiens di sosial media miliknya.
Keuntungan dengan metode affiliate marketing bagi suatu brand adalah meningkatkan penjualan. Bagi influencer / KOL adalah mendapatkan komisi, dan bagi customer adalah mendapatkan potongan harga.
3. Influencer Takeover
Bentuk kerjasama KOL atau Influencer selanjutnya adalah influencer takeover. Biasanya suatu brand akan menggandeng KOL atau Influnecer untuk mengambil akun sosial media milik brand tersebut.
Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu akun Youtube milik Bukalapak diambil oleh seorang Youtuber Nadia Omara.
Tujuan dari influencer takeover adalah meningkatkan brand awareness sosial media perusahaan, menambah jumlah presentasi engagement, dan meningkatkan jumlah follower.
Sayangnya kelemahan dari kerjasama yang ini adalah tingkat konversi yang kurang bagus.
4. Giveaway
Nomor selanjutnya adalah kerjasama KOL/Influencer dalam bentuk giveaway. Giveaway adalah suatu teknik yang digunakan brand untuk meningkatkan jumlah follower atau engagement dengan membagikan produk atau jasa secara cuma-cuma.
KOL / Influencer mendapatkan benefit berupa barang giveaway dan juga fee dari brand perusahaan. Kadang acara giveaway ini menggunakan akun sosial brand perusahaan.
5. Event Collaboration
Strategi marketing kerjasama KOL / Influencer selanjutnya adalah event collaboration. Event collaboration biasanya bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
Event Collaboration memiliki target market follower influencer / KOL yang diajak kerjasama. Kekurangan dari kerjasama ini adalah target market yang terbatas.
Contoh event dari collaboration adalah Ronaldo X Adidas.
6. Brand Ambassadorship
Kolaborasi selanjutnya antara brand dengan KOL/Influencer adalah brand ambassadorship. Kerjasama ini bisanya dilakukan dengan cara brand akan menunjuk KOL / Influencer untuk menjadi duta dari brand tersebut.
Contoh bentuk brand ambassadorship adalah BTS menjadi brand ambassador dari brand Samsung.
Yap itu dia 6 jenis kerjasama KOL / Influencer. Apakah kamu ada mimpi untuk jadi influencer? 6 Jenis kerjasama diatas sangat menguntungkan loh