Penamorf - Di Indonesia sendiri ada banyak startup pendidikan. Mulai dari Binar Academy, Habiskerja.com, Ruang Guru, dan yang paling tua usianya adalah Zenius,
Di awal tahun 2024 ini, publik Indonesia dibuat kaget karena Zenius dinyatakan tutup layanan. Netizen di platform Twitter menyayangkan hal tersebut.
Mengingat Zenius sudah menemani banyak pelajar untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, baik itu di sekolah atau masa masuk perguruan tinggi.
Berdirinya Zenius
Zenius adalah startup edu-tech yang memberikan layanan akses pendidikan dengan metode yang lebih baik dan sangat terstruktur.
Zenius didirikan oleh Sabda PS dan Medy Suharta pada tahun 2004. Pada tahun 2004, Zenius mulai menerapkan metode belajarnya di bimbingan belajar offline miliknya.
Lalu tahun berikutnya materi pelajaran mulai direkam dan dijual dengan media CD. Hal ini terjadi karena akses internet kala itu belum secanggih sekarang.
Zenius dari waktu ke waktu
Tahun 2007 Zenius resmi menjadi perusahaan berbadan hukum sebagai PT. Dan tahun 2010, Zenius merilis website terpadu yang bisa diakses oleh pengguna layanan Zenius di seluruh Indonesia.
Perlahan namun pasti, 7 tahun kemudian di tahun 2017 jumlah pengguna Zenius mencapai 2 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. .
Zenius snediri terus berbenah dalam menyediakan fasilitas video pelajaran bagi semua jenjang. Mulai dari jenjang SD, SMP , SMA, bahkan SMK juga ada.
Salah satu alasan kenapa banyak yang memilih Zenius adalah sangat cocok digunakan sebagai pendamping untuk menghadapi seleksi perguruan negeri tinggi
Tahun 2019, Zenius merilis aplikasi yang bisa digunakan bagi pengguna Android dan juga Apple. Tahun 2020 Zenius dikarenakan Covid-19, Zenius menggratiskan akses video pembelajaran.
Guyuran dana investor dari waktu ke waktu
Startup sendiri pernah menjadi trend dalam kurun waktu 5 tahun belakangan. Anak muda banyak yang memilih mendirikan perusahaan rintisan daripada bekerja di BUMN.
Sejak 2017, banyak investor baik itu dalam bentuk venture capital atau lembaga keuangan lainnya yang melirik untuk mendanai startup. Dan Zenius merupakan startup yang juga pernah diguyur dana beberapa kali.
Dilansir melalui situs app.dealroom.co, berikut adalah investor yang pernah mendanai Zenius :
- Tahun 2019 ada Alto Partners dengan nominal yang dirahasiakan
- Tahun 2020 mendapatkan pendanaan series A sebesar 20 juta USD
- Tahun 2021 mendapatkan pendanaan dari North Star dan partner dengan nominal dirahasiakan
- Tahun 2022 mendpatkan pendaaan Alpha JWC dan partner dengan nominal yang dirahasiakan
Total valuasi Zenius menurut app.dealroom.com adalah sebesar 80-120 juta USD. Nilai tersebut bukan nilai mutlak melainkan nilai perkiraan.
Gonjang-ganjing tech winter dan menutup layanan sementara di awal tahun 2024
Dampak Covid-19 bukan hanya setahun saja melainkan hampir 4 tahun. Zenius dilaporkan sejak 2022 sudah melakukan PHK terhadap karyawannya berkali-kali. Terakhir Zenius melakukan PHK terhadap 200 karyawan.
Dan puncaknya adalah awal tahun 2024, Zenius secara resmi menghentikan layanannya untuk sementara. Kabarnya penutupan layanan yang sifatnya semenatara didasari adanya tantangan operasional.
Hal ini sangat disayangkan, mengingat Zenius sudah 20 tahun menemani banyak pelajar di Indonesia. Semoga kembali lagi dalam jangka dekat dengan versi yang lebih baik.