Penamorf - Medium merupakan platfrom menulis yang sedang naik daun saat ini. Setelah program Medium Partner Program masuk srecara resmi di 70 negara (termasuk Indonesia),pengguna dari Indonesia semakin berdatangan.
Menulis di platrfom Medium bisa mendatangkan uang. Ada banyak kelebihan menulis di Medium yang bisa dirasakan oleh pengguna selain mendapatkan penghasilan tambahan.
Sayangnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari Medium, harus berlangganan Medium premium. Artinya harus keluar modal dahulu. Oh ya, bagi yang belum tahu cara berlangganan di Medium, sudah saya tulis detail.
Setelah sekitar 3 bulan berlangganan Medium, saya memutuskan berhenti menulis di sana.
Ada 5 alasan saya berhenti menulis di Medium, yang saya rasa membuat tekad saya semakin bulat :
1. Medium dijadikan lahan uang
Ya ini adalah hal yang saya rasa normal, namun dampaknya jadi panjang kemana-mana. Penulis yang datang menulis di platfrom medium seperti berlomba-lomba menerbitkan artikel.
Lalu tidak lupa juga mengunjungi tulisan orang lain dan berharap artikel tulisannya mendapat komentar atau tepukan.
Seperti yang kita tahu, earning yang didapat di Medium berasal dari jumlah views dan juga tepukan (likes).
2. Banyak tulisan yang sifatnya sepele
Maaf artikel seperti "akhirnya tembus sekian dolar" "menulis setiap hari di Medium" bukanlah artikel yang saya baca.
Untuk beberapa audiens mungkin artikel seperti itu enak untuk dibaca, bagi saya sendiri tidak. Karena kesannya seperti tidak ada bahan tulisan lain.
For sure kalau bicara konteks pencapaian, lebih baik bahas tentang pengalaman wirausaha, atau penghasilan freelance sesuai dengan pengalaman pribadi.
3. Mulai ada drama
Inilah yang bikin sayamalas. Sebenarnya setiap orang memiliki sudut pandang pribadinya masing-masing.
Beberapa waktu yang lalu sudah muncul ada drama saling balas artikel dan kesannya hanya sekedar mencari trafik pembacasaja.
Keributan seperti ini adalah drama yang sudah pernah ada di platform Quora.
4. Banyak spam
Karena program medium partner program sudah mulai ada di 70+ negara, saat ini banyak kasus spam artikel yang tujuannya jelas hanya mencari uang saja.
Makannya Medium mulai bersih-bersih akun yang isinya spam. Kasus revoke juga terjadi di beberapa penulis.
Medium sedang berupaya sebisa mungkin menyingkirkan akun-akun yang seperti itu. Kenapa? Karena budget untuk membayar artikel takut terbuang sia-sia.
Itu dia alasan kenapa saya memilih berhenti untuk menulis di platfrom Medium. Harapannya Medium jadi platfrom yang benar-benar untuk menulis bukan untuk spam atau mencari uang belaka.